Minggu, 26 Februari 2012

INDUSTRI OLAHRAGA INDONESIA DI TAHUN 2011


Perkembangan industri olahraga di Indonesia pada tahun 2011 bila dilihat dari sudut pandang acara atau event olahraga belum optimal atau dapat dikatakan sama dengan tahun sebelumnya. SEA Games 2011 yang merupakan ajang terbesar dikawasan Asia Tenggara seharusnya dapat dimaksimalkan, namun kenyataan yang terjadi di lapangan banyak peluang – peluang industri olahraga yang kurang maksimal digarap. Sebagai contoh adalah banyaknya atlet dari negara lain yang sudah pulang terlebih dahulu walaupun SEA Games belum selesai, memang pertandingan – pertandingan yang diikuti para atlet sudah selesai dan mereka memilih pulang ketimbang untuk menikmati kota Palembang, menurut mereka pilihan – pilihan tempat wisata di Kota Palembang sangat terbatas. Ataupun bisa dilihat adanya utang sebesar 324,9 Miliar rupiah pada penyelenggaraan SEA Games kali ini. Mungkin perkembangan yang terjadi pada event olahraga di Indonesia pada tahun 2011 yang paling menonjol adalah pertarungan Tinju antara Chris John vs Daud Yordan yang menampilkan kemasan berbeda. Sebelum pertandingan tersebut penonton disajikan pertarungan antara aktor – aktor ibu kota, seperti Raffi Achmad vs Mario Lawalata dan Samuel Rizal vs Didi Riyadi. Industri Olahraga lainnya yang menurut saya ada perubahan adalah event Balap Sepeda Tour De Singkarak yang berlangsung untuk ke-3 kalinya ini telah mengalami banyak perubahan sejak awal digelar pada tahun 2009. Perubahan jarak menjadi 813 Km, Pada penyelenggarannya yang ke-3 tahun 2011 ini Tour De Singkarak menggandeng Amaury Sport Organization (ASO) dari Prancis untuk meningkatkan kualitas kompetisi balap sepeda Tour de Singkarak 2011. ASO sendiri memiliki pengalaman panjang dalam penyelenggaraan Tour de France, reli Paris Dakkar, dan Paris Marathon.  Event olahraga lainnya adalah NBL Indonesia 2010/2011 yang semakin eksis dengan berbagai macam kejutan – kejutan yang diberikan pihak PT DBL Indonesia kepada konsumen, dan inilah sebuah liga yang hampir memiliki nilai sempurna menurut pandangan saya.

Selain itu ada beberapa event – event olahraga ditahun 2011 yang mengalami penurunan bila dilihat dari sudut pandang Industri Olahraga. Penyelenggaran Djarum Indonesia Open Super Series Premier pada tahun 2010 sebenarnya memiliki konsep yang sudah matang, namun sayang adanya laporan – laporan yang masuk seperti adanya diskriminasi terhadap para penyandang cacat yang ingin menonton ataupun keluhan – keluhan penonton yang mengeluhkan toilet sangat kotor untuk acara sekelas Djarum Indonesia Open Super Series Premier mengurangi keberhasilan konsep yang sangat baik itu. Yang harus disayangkan adalah event Tenis WTA Tour Wismillak yang diselenggarakan di Bali merupakan event terakhir, dikarenakan pihak WTA memberhentikan Tour Bali akibat tidak adanya petenis – petenis putri Indonesia yang mampu memasuki rangking top dunia.  Kompetisi – kompetis bola voli pun masih belum berubah dari tahun lalu, di usianya yang 10 tahun Proliga Bola Voli masih saja memperlihatkan ketidak-profesionalan para atlet atau wasit. Di cabang sepak bola tahun 2011 merupakan tahun yang paling krusial bila dilihat dari Industri Olahraga, adanya dwi liga antara ISL dan LPI menyebabkan tanda Tanya besar yang hingga saat ini belum bisa dijawab secara industri olahraga.

Pada tahun 2011 ini digunakan indikator sebagai berikut dalam melakukan pemeringkatan Industri Olahraga di Indonesia.
1.       Dagang, Komersil dan Ekonomis
Dalam Indikator Dagang, komersil dan ekonomis akan dilihat dari jumlah sponsor, jumlah penonton, Seberapa banyak Stasiun Televisi yang membeli hak siar, dan tentu juga dilihat dari strategi – strategi bisnis yang digunakan oleh sebuah even
2.       Administratif
Administratif lebih berkaitan dengan sistem administratif dalam penyelenggaran sebuah cabang olahraga, mulai dari sistem akuntansi, sistem perekrutan pemain baik lokal maupun asing dan tentang sistem administratif selama penyelenggaran event olahraga yang berlangsung.
3.       Teknologi
Indikator teknologi mengarah kepada cara untuk memperoleh mutu yang baik, mulai dari segi produk utama dalam sebuah olahraga yaitu olahraga itu sendiri, kegiatan – kegiatan pendukung lainnya yang masih dalam ruang lingkup penyelenggaran dalam cabang olahraga tersebut. Dan yang paling penting dalam indikator ini adalah peran orang – orang yang ahli dalam bidangnya, untuk tahun ini indikator teknologi juga akan melihat sisi situs resmi/penggunaan media internet  dari setiap event olahraga.
4.       Sosial
Indikator sosial akan melihat bagaimana sebuah ajang atau event olahraga juga mementingkan kepentingan umum.
5.       Tujuan Penyelenggaraan Olahraga Nasional
Indikator Tujuan dan Penyelenggaran Olahraga Nasional lebih antara lain adalah memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat, martabat dan kehormatan bangsa. Sementara dalam Penyelenggaran Olahraga Nasional antara lain :
a.       Demokratis, tidak diskriminatif, dan menjunjung tinggi nilai keagamaan, nilai budaya, dan kemajemukan bangsa.
b.      Keadilan sosial dan kemanusian yang adil dan beradab
c.       Sportivitas dan menjunjung tinggi nilai etika dan estetika
d.      Pembudayaan dan keterbukaan.
e.      Pengembangan kebiasaan hidup sehat dan aktif bagi masyarakat.
f.        Pemberdayaan peran serta masyarakat.
g.       Keselamatan dan keamanan
h.      Keutuhan jasmani dan rohani.
Inilah indikator dalam industri olahraga di Indonesia, Industri Olahraga tidak hanya memperhatikan aspek – aspek komersil, dagang dan ekonomis saja, namun industri olahraga harus mampu menerapakan semua elemen dalam sebuah bisnis dan tentu harus  sesuai dengan tujuan penyelenggaran olahraga nasional. Beberapa event olahraga yang menjadi bahan penilaian adalah :
1.       SEA Games XXVI 2011
2.       ASEAN Paragames VI 2011
3.       Liga Profesional Bola Voli (Proliga) dan Liga Voli Indonesia (Livoli) serta event Voli Pantai
4.       Event Olahraga Sepak Bola
5.       Tour De Singkarak
6.       Tinju Chris John vs Daud Jordan
7.       Djarum Indonesia Open Super Series Premier dan Kejuaran Bulutangkis Lainnya
8.       Wismillak WTA Tour 2011 dan Kejuaraan Tenis Lainnya
9.       Liga Sofbol Indonesia 2011 dan kejuaraan lainnya
10.   National Basket League (NBL Indonesia) dan Kejuaran Basket Lainnya







DAGANG, KOMERSIL DAN EKONOMIS
Event / cabang Olahraga
Indikator Dagang, Komersil dan Ekonomis
Jum Penonton
Sponsor
Hak Siar TV
Strategi Bisnis
Merchandise
Jum Indikator
SEA Games XXVI Indonesia 2011
10
10
10
7
8
45
ASEAN Paragames VI Indonesia
10
8
7
8
8
41
Proliga, Livoli, Event Voli Lainnya
10
7
8
8
6
39
Event Olahraga Sepakbola
10
7
10
6
9
42
Tour De Singkarak
10
9
6
9
7
41
Tinju Chris John vs Daud Jordan
10
9
10
9
5
43
DIOSSP dan Event Bulutangkis Lainnya
10
7
8
9
8
42
Wismillak WTA Tour dan Cabang Tenis Lainnya
10
8
7
9
7
41
Liga Sofbol dan Baseball 2011
7
8
6
7
7
37
NBL dan Event Olahraga Basket Lainnya
10
10
7
10
9
46

Cabang basket merupakan cabang yang patut diacungi jempol dalam Industri Olahraga di Indonesia, Dalam indikator Dagang, Komersil dan Ekonomis basket memperoleh point tertinggi dengan NBL dan event – event basket lainnya.  Sejak akhir 2010 NBL telah merebuh dinamika sebuah Industri Olahraga basket di Indonesia. Berawal liga pelajar yang diselenggarakan oleh PT DBL yang sangat memukau penonton menulur ke kompetisi basket tertinggi di Indonesia yaitu NBL. Pada penyelenggaran tahun pertama yaitu 2010/2011 sangat memberikan warna tersendiri dalam kancah industri olahraga di Indonesia. Jumlah penonton yang selalu penuh dalam laga – laga NBL menunjukan atusias pecinta basket kembali, pada saat grand final NBL pun penonton diberikan banyak kejutan tak terduga dalam acara tersebut.  Tidak salah lah bila berbagai sponsor berbondong – bondong ingin menjadi sponsor NBL. NBL dan liga Pelajar DBL tahun 2011/2012 pun dimulai dengan berbagai macam kejutan yang diberikan kepada penonton. Startegi bisnis yang dipakai dalam NBL dan DBL Indonesia merupakan strategi bisnis dalam Industri Olahraga yang paling sempurna di Indonesia. Saya belum melihat ada sebuah event olahraga di Indonesia yang dapat mensejajarkan diri dengan NBL. Tidak hanya di NBL saja liga – liga basket yang diselenggarakan pihak PB. Perbasi pun turut terkena dampak dari kembali pencinta basket yang sudah lama tertidur. Pihak PB Perbasi pun mulai menjalankan konsep – konsep bisnis, terobosan membuat ringtone tentang basket merupakan terobosan yang unik. Tidak adanya sponsor produk rokok merupakan nilai lebih dari basket, mereka benar – benar mengikuti prinsip – prinsip penyelenggaraan olahraga di Indonesia, serta sebagai bukti tanpa perusahaan rokok sebuah industri olahraga bisa berjalan. Kemitraan yang dilakukan dengan pihak League mempermudah penggemar basket untuk memperoleh  Merchandise basket di Indonesia, dilain pihak PT DBL Indonesia sendiri juga memiliki penjualan Merchandise basket. Hanya satu kekurangan saja yang terjadi di cabang basket yaitu masih rendahnya stasiun TV di Indonesia yang mau membeli hak siar, hanya ANTV saja yang menyiarkan pertandingan – pertandingan basket, namun itu juga hanya tertentu saja.

Dari indikator Dagang, komersil dan Ekonomis terlihat jelas bahwa ajang SEA Games memiliki nilai tertinggi ke-dua dengan point 45, seluruh venue pertandingan selama SEA Games berlangsung bisa dikatakan penuh oleh penonton, bahkan ketika pembukaan SEA Games berlangsung di bawah hujan penonton pun dengan setia tetap menyaksikan upacara pembukaan.  Dilihat dari segi sponsor sebagai Ajang terbesar di Asia Tenggara sangat wajarmendapatkan sponsor yang cukup banyak, begitupun hak siar TV yang mau menyajikan berbagai pertandingan selama SEA Games berlangsung. Point SEA Games yang paling terkecil adalah strategi bisnis yang dipakai cenderung belum melihat hakikat bisnis yang sebenarnya, sebagai contoh dalam penentuan tiket pembukaan dan penutupan SEA Games, pihak panitia cenderung memilih harga tertinggi dan menjualnya kepada masyarakat, ada satu aspek bisnis yang tidak dilihat oleh penyelenggara dalam strategi pricing penutupan dan pembukaan SEA Games, masalah lainnya adalah di marketing event yang cenderung kurang gempita serta adanya penguduran – pengunduran moment seperti peluncuran situs resmi SEA Games, peluncuran Maskot SEA Games sehingga berdampak kepada yang lain. Dari segi Merchandise SEA Games sudah baik dengan dibukannya SEAG Store sebagai toko resmi SEA Games, mereka juga mengajak UKM – UKM untuk membuat desain – desainnya, satu hal yang kurang adalah tidak jelasnya harga – harga Merchandise, sebagai contoh tas ransel yang pada hari pertama pembukaan SEAG Store senilai Rp 650.000,- namun pada hari ke-3 penjualaan langsung turun Rp. 450.000,- tanpa adanya pemberitahuan atau klarifikasi dari pihak panitia. Hal yang perlu diperhatikan lagi adalah banyak konsumen khususnya dari daerah yang ingin memesan lewat situs resmu SEAG Store tidak bisa melakukan secara online, padahal disitus ditulis pembelian secara online dapat dilakukan awal September.

Pertandingan Tinju Chris John vs Daud Jordan merupakan sebuah inovasi dalam pertandingan tinju, sehingga dapat dikatakan bahwa Tinju Indonesia sedang memulai sebuah babak baru dalam Industri Olahraga yang professional. Nilai terendah dari segi Merchandise, memang acara pertandingan hanya sehari namun seharusnya pihak penyelenggara dapat memaksimalkan pendapatan itu dari Merchandise.  Dari segi jumlah penonton dan hak siar TV pertandingan Chris John dan Daud Jordan mendapatkan nilai yang sempurna, penonton penuh bahkan melebihi kapasitas. Bila dilihat dari hak siar, sebenarnya banyak yang ingin menayangkan pertandingan tersebut, dan akhirnya RCTI lah yang mendapatkan hak siarnya. Dari segi strategi bisnis dan sponsor pertandingan tinju sudah sangat baik, tinggal sekarang bagaimana pihak – pihak yang terlebit di dalam olahraga tinju professional mampu membuat inovasi – inovasi baru sehingga disaat seseorang nonton tinju tidak merasa bosan.

Diposisi berikutnya ada event sepak bola dan Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2011. Sepak bola yang diantaranya meliputi event liga di Indonesia dan beberapa pertandingan sepak bola lainnya terbukti telah membuat bangsa ini bersatu. Namun bila melihat dari segi indikator dagang, komersil dan ekonomis event – event sepakbola memiliki nilai terendah pada startegi bisnis yang hanya mendapat point 6, hal ini dikarenakan masih banyak event sepakbola yang benar – benar hanya mementingkan kepentingan semata, adanya suap menyuap antara club dan wasit, dan masih kurangnya inovasi – inovasi dalam pertandingan sepak bola menyebabkan point strategi bisnis rendah, berikutnya adalah sponsor yang hanya mendapat point 7. Hal ini dikarenakan sposor yang berasal dari rokok lebih banyak ketimbang non-rokok, padahal sudah disepakati bersama bahwa olahraga dilarang menggunakan sponsor rokok. Ada anggapan bahwa hanya perusahaan rokok yang mampu membuat olahraga Indonesia berkembang, namun melihat keberhasilan Basket dengan NBL nya terbukti bahwa selain dengan sponsor rokok Basket dengan NBL nya dapat sukses di industri olahraga di Indonesia. Sponsor rokok ini sama halnya dengan Djarum Indonesia Open Super Series Premier yang masih menggunakan sponsor rokok dalam event tersebut. Memang PT Djarum sudah memberikan banyak dalam prestasi bulutangkis di Indonesia, namun ada baiknya bila kita bersepakat dengan apa yang telah kita sepakati yaitu tidak adanya sponsor rokok dalam event olahraga. Berbeda dengan Sepak bola yang memperoleh nilai rendah dalam startegi bisnis, DIOSSP justru memperoleh point 9, hal ini dikarenakan 2 tahun terakhir ini DIOSSP justru memberikan sebuah inovasi baru dalam industri olahraga bulutangkis, bahkan tidak hanya di Indonesia, namun dunia mengakuinya. DIOSSP mampu memberikan pengalaman yang tak terlupakan baik bagi atlet, penonton maupun para panitia. Konsep yang baik ini lah yang membuat nilai startegi bisnis DIOSSP memperoleh nilai 9, hanya satu yang membuat kurang sempurna, yaitu adanya diskriminasi terhadap para penyandang cacat yang ingin melihat DIOSSP. Bila melihat Hak Siar Tv Sepak bola memiliki point sempurna yaitu 10 sementara DIOSSP hanya memperoleh nilai 8, hal ini dikarenakan semakin jaranganya stasiun TV Nasional yang mau berlomba – lomba menyiarkan badminton, berbeda dengan Sepak bola yang TV Nasional berlomba – lomba menyiarkannya.  Dari Segi Jumlah penonton keduanya tidak usah diragukan lagi, karena stadion akan selalu penuh jika Sepak Bola dan Bulutangkis bertanding karena kedua cabang tersebut memiliki konsumen yang fanatik.

Pada peringkat 6,7 dan 8 adalah ASEAN Para Games VI Solo, Wismilak Tour WTA Tenis Bali, dan Tour De Singkarak. Bila kita melihat point terendah dari ketiga event tersebut sangat jelas bahwa Hak Siar Tv Nasional menjadi sebuah perhatian khusus, karena tidak adanya Stasiun Tv yang mau mebeli hak siarnya. Asean paragames hanya disiarkan TV lokal dan TVRI, itu pun hanya pembukaan dan penutupan serta 30 menit sehari sekedar berita. Sama halnya denga Wismilak Tour WTA yang hanya ANTV yang menyiarkan, dan itu pun tayangan ulang. Tour De Singkarak pun lebih menyedihkan karena tidak ada satu pun Tv Nasional yang menyiarkannya. Nilai Jual ketiga event tersebut sebenarnya sangat baik. Terbukti setiap pertandingan selalu penuh dengan penonton, hanya saja stasiun – stasiun TV Nasional yang masih berpikiran sempit dengan event olahraga tersebut.  Bila dilihat dari strategi bisnis, ketiga event tersebut bisa dikatakan baik. Ketiga event tersebut berhasil memberikan sebuah kenangan bagi para atlet yang bertanding. Adanya peningkatan kualitas menunjukan adanya strategi bisnis yang selalu diperbaiki dari setiap tahunnya. Namun sayang WTA telah menetapkan WTA Tour Bali 2011 merupakan event terakhir tenis dunia di Bali. Padahal bila kita lihat para kometar atlet yang berlaga mengatakan bahwa WTA Tour di Bali adalah kompetisi yang penuh dengan kenangan yang sulit dilupakan. Berbeda dengan Tour De Singkarak yang menuju sebuah Tour Dunia dengan konsep sport and Tourism. Konsep Olahraga dan Pariwisata merupakan konsep yang ideal bagi Tour De Singkarak. Tinggal bagaimana sekarang pihak penyelenggara mampu memberikan bukti nyata bahwa Tour De Singkarak merupakan event olahraga sepeda yang layak dikatakan kelas dunia. Bagaimana dengan Asean Para Games ? memang Asean Para Games hanya mendapatkan point 8, 1 point lebih rendah dari ke-2 event olahraga tadi. Hal ini dikarenakan tidak jelasnya konsep bisnis dalam Asean Para Games VI 2011 Solo, seharusnya pihak penyelenggara bisa menggunakan konsep Social Sport Industry yang merupakan konsep yang baik untuk penyelenggaran event – event seperti Asean Para Games atau sejenisnya.

Berikutnya adalah bola voli yang memperoleh point 39 point, Event Bola vali baik pantai maupun indoor pada tahun 2011 masih disponsori oleh produsen rokok, sehingga point 7 adalah point maksimal, apalagi dalam Percobaan stadion Voli Pantai di Palembang menjelang SEA Games sempat ramai di media massa tentang masih adanya sposor rokok dalam jakabaring. Memang kontrak dengan perusahaan rokok baru habis tahun 2011, namun melihat perkembangan di media terlihat jelas bahwa sponsor rokok di olahraga mendapat penolakan keras dari masyarakat.  Permasalahan krusial lainnya adalah susahnya para supporter voli Indonesia maupun fans fanatic club bola voli untuk memperoleh Merchandise. Bisa dikatakan sampai saat ini belum ada yang menggarap, padahal potensinya cukup besar. Dilihat dari strategi bisnis, masyarakat mulai jenuh dengan tidak adanya inovasi – inovasi baru dalam setiap pertandingan Proliga dan Livoli, tidak seperti awal – awal keluarnya Proliga yang sangat ramai, Proliga semakin tahun semakin ditinggalkan penggemarnya. Banyak faktor yang mempengaruhinya dan salah satunya adalah konsep produk proliga yang harus segera di perbarui. Hak siar Tv Proliga memang bisa dikatakan baik, TV One memiliki hak siar Proliga, namun event voli lainnya masih banyak yang belum dilirik Tv Nasional. TVRI masih menyiarkan partai final Livoli 2011, Voli Pantai masih jarang yang melirik. Walaupun dikatakan adanya penurunan penonton dari tahun ke tahun, namun nilai sempurna dapat diberikan bagi para penonton voli. Penonton voli memiliki karakter yang berbeda dengan sepak bola, konsumen voli lebih fanatik dengan pemain ketimbang dengan clubnya. Sofbol dan Baseball memang merupakan olahraga yang jarang didengar oleh masyarakat Indonesia, sehingga wajar bila event – event sofbol dan baseball masih di dengar oleh orang – orang tertentu saja. Sofbol dan baseball merupakan olahraga yang sedang membangun industri olahraga. Wajar bila tidak ada Tv Nasional yang mau membeli hak siar liga sofbol atau baseball di Indonesia.

Bagaimana Industri Olahraga 2011 dilihat dari seluruh Indikatornya ??

Event / cabang Olahraga
Indikator Industri Olahraga
Dagang, Komersil &Ekonomis
Administrasi
Teknologi
Sosial
Tujuan Penyelenggaraan Olahraga Nasional
Jum Indikator
SEA Games XXVI Indonesia 2011
9
8
9
8
10
44
ASEAN Paragames VI Indonesia
8.2
8
9
9
9
43.2
Proliga, Livoli, Event Voli Lainnya
7.8
8
8
8
8
39.8
Event Olahraga Sepakbola
8.4
7
8
8
6
37.4
Tour De Singkarak
8.2
8
7
8
9
40.2
Tinju Chris John vs Daud Jordan
8.6
9
8
8
8
41.2
DIOSSP dan Event Bulutangkis Lainnya
8.4
9
9
7
7
40.4
Wismillak WTA Tour dan Cabang Tenis Lainnya
8,2
9
8
8
8
41.2
Liga Sofbol dan Baseball 2011
7.4
8
8
7
8
38.4
NBL dan Event Olahraga Basket Lainnya
9.2
10
10
10
9
48.2

Berikut adalah 2 posisi Industri Olahraga Paling Baik di Tahun 2011
1.       NBL dan Event Olahraga Basket Lainnya
a.       Dagang, Komersil dan Ekonomis
-          Penonton yang selalu memenuhi pertandingan – pertandingan Basket, apalagi NBL berhasil membuat para pecinta basket Tanah Air kembali berdatangan ke setiap pertandingan basket NBL. Pada saat partai Grand Final NBL dalam waktu 3 jam tiket ludes terjual.
-          Banyaknya sponsor yang ingin menjadi sponsor NBL, DBL maupun kejuaran – kejuaran basket lainnya. Yang membuat sempurna adalah tidak adanya sponsor rokok dalam olahraga ini.
-          Strategi bisnis yang dijalankan NBL maupun DBL begitu sempurna, mereka membuat perencaan dari segmentasi hingga bagaimana agar pecinta basket merasa tidak bosan dengan pertandingan – pertandingan basket. Pada saat acara Grand Final NBL terbukti kejutan – kejutan pihak penyelenggara membuat penonton memiliki sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Banyak dari penonton yang menangis takjub dengan Grand Final NBL. Tidak hanya NBL para pengurus Perbasi pun tak kalah suksesnya membuat RBT basket untuk menarik perhatian masyarakat khususnya kaum muda kepada basket.
-          Merchandise Basket Indonesia mudah dicari, PT DBL Indonesia memiliki gerai tersendiri bagi pecinta basket. Pecinta basket bisa pula membeli secara online melalui situs DBL. Untuk mencari Merchandise Tim Nasional Perbasi mengajak LEAGUE produsen dalam negari untuk memproduksi Merchandise. Para pecinta basket dapat membeli diseluruh gerai LEAGUE yang ada di Indonesia.
-          Kekurangannya adalah masih sedikitnya stasiun – stasiun Televisi Nasional yang mau membeli hak siar pertandingan – pertandingan basket. ANTV memang memiliki hak untuk menyiarkan pertandingan NBL, Namun sayang pertandingan NBL di ANTV pun sangat jarang sekali dipertontonkan.
b.      Administrasi
-          Basket memiliki sistem yang sangat jelas dalam perekrutan dan perpindahan pemain dalam club.
-          Dalam segi Administasi menjelang pertandingan pun basket memiliki kelengkapan yang baik, sehingga tidak pernah pertandingan basket ditunda. Memang pernah sekali terjadi perpindahan GOR pertandingan saat di bali kemarin, namun perpindahan tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur yang baik dan masyarakat dapat mengetahui secara luas bila ada perpindahan GOR.
-          Dalam pengelolaan keuangan club  - club basket memiliki pengelolaan yang baik, mereka tidak tergantung dari Pemerintah dalam memenuhi kebutuhan club. Dalam Tim Nasional pun Perbasi tidak terlalu mempermasalahkan uang pembinaan dari pemerintah, justru mereka membuat strategi agar uang pembinaan didapat dari perusahaan atau dari usaha – usaha yang dilakukan oleh PB Perbasi itu sendiri. Jarang terdengat bahkan tidak pernah terjadi adanya konflik kontrak atlet dengan club atau dengan PB Perbasi. Hal ini terjadi karena adanya sistem administrasi yang baik di basket Indonesia.
c.       Teknologi
-          Produk utamanya adalah pertandingan basket, dilihat dari produk utama pihak penyelenggara sudah sangat baik menyusun jadwal kompetisi liga seperti NBL.  Pengenaan busana baik yang bertanding, yang tidak bertanding maupun pelatih dan official sudah diatur oleh penyelenggara yang menunjukan profesionalitas mereka.
-          Dalam acara pembukaan dan Grand Final NBL telah menggunakan teknologi yang cukup canggih, hal itu bisa dilihat ketika partai Grand Final.
-          Basket memiliki diferensiasi yang sangat mencolok ketika sebelum pertandingan dimulai pasti akan diadakan sebuah acara pembukaan yang spektakuler. Seperti kompetisi DBL ataupun NBL.
-          Produk – produk pendukung terliat jelas dalam NBL atau pertandingan – pertandingan basket di Indonesia. Antara penonton dan atlet jelas tidak ada perbedaan kasta. Selalu adanya game yang mengajak pemain dan penonton disela – sela pertandingan merupakan hal yang cukup mengakrabkan, belum acara – acara disetiap kota – kota yang disinggahi NBL seperti kunjungan ke sekolah – sekolah, mengikuti kegiatan di kota tersebut merupakan produk tambahan yang baik.
-          Basket bisa dikatakan satu – satunya olahraga yang memiliki pengelolaan manajeman terbaik. Baik pihak club, maupun perbasi itu sendiri. SDM yang mengelola basket benar – benar memahami peran dan tugasnya masing – masing. Dengan begitu kepentingan – kepentingan yang menguntungkan pihak – pihak tertentu jarang terlihat di Basket.
-          Media online sangat begitu membantu pecinta basket, score online, hasil pertandingan, profil pemain dan club, statistik pemain sampai dengan toko online yang siap menyediakan Merchandise basket Indonesia maupun club – club basket atau berhubungan dengan event – event basket.
d.      Sosial
-          NBL merupakan liga olahraga di Indonesia satu – satunya yang merancang kegiatan – kegiatan sosial disepanjang kota – kota yang menjadi tuan rumah NBL. Berbagi dengan anak – anak panti asuhan, berbagi dengan orang – orang tua dipanti jompo, ikut mengkampanyekan cinta lingkungan dan masih banyak kegiatan – kegiatan sosial yang dilakukan.
-          Pemberian beasiswa bagi juara atau atlet berprestasi di Liga Pelajar DBL untuk berlatih basket di luar negeri merupakan sebuah kegiatan yang sangat menunjukan betapa pedulinya mereka terhadap regenerasi.
e.      Tujuan Penyelenggaraan Olahraga Nasional
-          Basket membuktikan satu – satunya cabang olahraga yang benar – benar memenuhi syarat tujuan penyelenggaran olahraga nasional. Tidak sempurnanya basket dikarenakan belum adanya prestasi yang menonjol akibat industri olahraga ini. Hal ini wajar karena industri olahraga di basket yang memang professional baru berjalan. Kita tunggu 10 atau 20 tahun lagi, dengan konsep seperti sekarang saya yakin basket Indonesia akan berprestasi.
2.       SEA Games XXVI Palembang – Jakarta
a.       Dagang, Komersil dan Ekonomis
-          Penonton yang selalu penuh disetiap venue pertandingan membuktikan bahwa Masyarakat Indonesia rindu akan pertandingan – pertandingan olahraga. Dalam upacara pembukaan dan penutupan pun para penonton memenuhi stadion walaupun hujan.
-          Sponsor SEA Games cukup banyak dan sangat beragam. Hal ini wajar sekali mengingat SEA Games merupakan sebuah acara yang prestise bagi masyarakat Asia Tenggara. Yang hanya perlu diperhatikan adalah dalam hal sponsor lebih baik tidak terlalu dekat dengan hari penyelenggaraan SEA Games.
-          Hak siar Televisi sangat beragam, mulai dari TV Nasional maupun TV Asing yang mau menyiarkan pertandingan – pertandingan SEA Games.
-          Strategi Bisnis SEA Games sangat terliat tidak rapid an terburu – buru dalam menetapkan startegi. Hal ini bisa dilihat dari penentuan harga tiket penutupan dan pembukaan yang terlalu mahal bagi masyarakat Indonesia. Dari sini jelas tidak adanya startegi pricing di SEA Games. Dari media promosi pun tidak terlihat rapi, banyak acara – acara seperti hitung mundur 100 hari SEA Games, penetapan mascot dan lainnya sebagainya mundur sehingga menyebabkan efek domino ke persiapan lainnya. Strategi bisnis bisa dikatakan gagal ketika ternyata INASOC Palembang memiliki utang sebesar 324,9 miliar. Sebuah perencanaan yang buruk sehingga menimbulkan utang. Walaupun sebenarnya hingga tulisan ini dibuat keuangan INASOC belum selesai.
-          Merchandise SEA Games cukup baik, karena dalam penentuan apa yang menjadi Merchandise dilombakan ke masyarakat.  Kekurangannya dari Merchandise adalah tidak bisanya masyarakat membeli melalui online di situs resmi SEAG Store. Masyarakat menjadi bingung ketika tidak bisa membeli secara online, karena hanya di Jakarta dan Palembang Merchandise itu dijual.
b.      Administrasi
-          Menjelang SEA Games Entry by Name setiap negara mengalami permasalahan, sehingga panitia banyak yang memasukan secara manual. Walaupun pada akhirnya sistem berjalan namun keterlambatan tersebut menandakan tidak solidnya sistem administrasi bagi para atlet yang akan bertanding di SEA Games.
-          Dalam segi administrasi penyelenggaraan setiap cabang olahraga selama SEA Games sudah berlangsung baik. Penjadwalan – penjadwalan atlet yang akan bertanding berjalan sesuai dengan rencana.
-          Administrasi keuangan bisa dikatakan masih sangat kurang. Adanya sistem keuangan yang sangat birokratis justru membuat lama dalam hal perhitungan keuangan.
-          Administrasi tenaga/pekerja selama SEA Games terlihat sekali permasalahannya. Adanya tenaga – tenaga yang belum dibayar atau bayaran yang tidak sesuai dengan perjanjian awal menyebabkan sistem administrasi tenaga/pekerja selama SEA Games amburadul.
c.       Teknologi
-          Produk utama adalah pertandingan – pertandingan olahraga, bila dilihat dari produk utamanya pihak panitia sudah cukup baik dalam menyusun jadwal setiap pertandingan yang berlaga.
-          Dalam acara pembukaan harus diakui sangat eksklusiv dengan permainan – permainan cahaya, kembang api dan konsep acara pembukaan dan penutupan yang menampilkan khasanah budaya Indonesia terlihat jelas. Penggunaan teknologi canggih terlihat jelas dalam acara pembukaan dan penutupan SEA Games XXVI.
-          Produk – produk pendukung kurang terlihat jelas, yang terlihat adalah bagaimana konsumen hanya bisa melihat para atletnya berjuang di arena pertandingan, sehingga terlihat kaku antara atlet dengan para konsumen.
-          Pengelolaan Manajeman kurang baik, hal ini dikarenakan banyaknya SDM yang digunakan bukan pada bidannya. Sehabis SEA Games selesai permasalahan SDM pun terjadi, adanya honor yang belum dibayar, tidak sesuainya kontrak awal masalah honor. Permasalahan ini sebenarnya bisa diatasi bila adanya komunikasi yang benar. Selain itu pengelolaan Manajeman Manusia sudah cukup baik. SDM yang terkait seperti wasit bekerja dengan baik.
d.      Sosial
-          Sebenarnya Penyelenggara SEA Games berusaha menerapkan unsir sosial selama SEA Games, seperti pemberian tiket gratis beberapa cabang pertandingan. Namun sayang unsur sosial tersebut tertutup dengan harga tiket penutupan dan pembukaan yang sulit dijangkau oleh masyarakat kecil.
e.      Tujuan Penyelenggaraan Olahraga Nasional
-          Tujuan penyelenggaran Olahraga Nasional dalam ajang SEA Games XXVI dapat dikatakan sempurna. Indonesia berhasil menjadi Juara Umum, namun yang palin penting adalah sportivitas dalam SEA Games XXVI sangat terlihat jelas dan pemberdayaan masyarakat selama SEA Games juga melibatkan banyak masyarakat Indonesia.

Bila kita lihat secara keseluruhan Industri Olahraga sepanjang tahun 2011 lebih baik dibandingkan tahun 2010, namun justru masih banyak industri olahraga di Indonesia yang masih hanya memikirkan Keuntungan yang bersifat material. NBL dan Event Olahraga Basket Lainnya memang bisa dikatakan paling professional dalam dunia Industri Olahraga di Indonesia. Ada dua cabang olahraga yang menurut saya perlu perhatian khusus yaitu cabang Bulutangkis dan Bola Voli yang mengalami kualitas penurunan dalam Indurtri Olahraga di Tahun 2011. Badminton sangat disayangkan dengan tragedi diskriminasi terhadap kaum difabel yang ingin melihat Indonesia Super Series dan Bola Voli yang mengalami penurunan Penonton yang dikarenakan rasa jenuh yang sudah terjadi di kemasan Ajang Proliga 2011, bila tahun 2010 jumlah penonton bola voli berada diperingkat 2 terbanyak setelah sepak bola, maka di tahun 2011 posisi itu direbut oleh Bola Basket dengan NBL nya. Saatnya event – event olahraga di Indonesia lebih kreatif dalam menyusun sebuah event. Ajak Komunitas olahraga untuk menyusun rencana event, dekatlah dengan para konsumen, karena posisi mereka sudah semakin horizontal dengan pihak penyelenggara. Ini yang masih jarang dilihat oleh para penyelenggara Industri Olahraga Indonesia.

SALAM OLAHRAGA !!!!!!!!!!!!!!!!!

Penulis : Joko Purnomo, SAB