Sabtu, 09 Juni 2012

PROLIGA 2012 BELUM ADA YANG BERUBAH (MELIHAT PROLIGA DARI SUDUT PANDANG INDUSTRI OLAHRAGA)

Pertama kali Proliga 2012 bergulir ada sebuah harapan dengan adanya sponsor baru, namun sampai akhir Proliga 2012 selesai hari ini tidak ada perubahan dan justru monoton bila dilihat dari sudut pandang Industri Olahraga. Hanya ada tiga liga olahraga professional di Indonesia yang memiliki potensi industri olahraga luar biasa besarnya yaitu NBL/WNBL di Basket, LPI dan ISL di sepak bola dan terakhir adalah Proliga di bola voli. Diawali diselenggarakan Proliga di Indonesia sampai dengan tahun 2008, liga professional ini menjadi salah satu yang menarik perhatian masyarakat Indonesia, bahkan menjadi liga yang memiliki jumlah penonton terbanyak setelah sepak bola. Setiap pertandingan yang disinggahi proliga Gelanggang Olahraga akan dipadati oleh penonton setia bola voli. Tapi tiga tahun terakhir ini trend penonton Proliga bisa dikatakan menurun, walaupun setiap Grand Final Proliga selalu ramai tetapi Istora Senayan tidak sepenuh pada saat Proliga pertama kali digelar hingga tahun 2008. Sebenarnya moment membangkitkan kembali Proliga di masyarakat sangat tepat pada tahun ini, alasannya adalah dengan sponsor baru seharusnya ada yang baru juga dari Proliga, namun sayang pihak penyelenggara tidak maksimal memanfaatkan peluang ini. Proliga tahun 2012 mempertandingkan 126 pertandingan di 12 kota merupakan sebuah peristiwa yang bila dimanfaatkan secara maksimal akan melahirkan sebuah industry yang besar bagi Bola Voli Indonesia.


Tahun ini bisa saya katakan sebagai tahun kemunduran dari Proliga dari sisi Pengelolaan Liga berbasis Industri Olahraga. Untuk melihat kemunduran itu dapat dilihat dari analisis indikator industri olahraga seperti ; Administrasi, Komersil, Dagang, Ekonomi, Teknologi dan Sosial. Untuk lebih jelasnya akan dibahas berdasarkan indikator tersebut.

1.Administrasi
Administrasi berkaitan dengan sistem administrasi selama event proliga berlangsung. Memang sulit untuk melihat bagaimana sebenarnya sistem administrasi keuangan dari Proliga, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan diperbaiki dalam Proliga kali ini bila dilihat dari sistem administrasi antara lain :
a.Pindahnya salah satu pelatih dari satu tim ke tim lain di Proliga ditengah berlangsungnya kompetisi.
b.Adanya laporan salah satu club yang tidak ikut Proliga ke Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI), karena adanya masalah tiga pemain yang digunakan oleh salah satu klub di Proliga tidak sah.
Dua hal diatas sangat jelas kaitanya dengan administrasi baik pelatih maupun pemain. Ketika permasalahan ini menjadi konsumsi public maka secara langsung akan mengurai sebuah nilai dari event proliga tersebut. Penulis pada tulisan – tulisannya sebelumnya tentang event Proliga sering mengatakan bahwa Proliga dalam hal administrasi pemain sangat buruk, hal ini dikarenakan mudahnya para pemain pindah ke klub lain dalam Proliga. Perbaikan tentang sistem administrasi ini sangat membantu dalam hal penyelenggaraan Proliga itu sendiri dan tentu dalam Industri Olahraga Bola Voli di Indonesia.

2.Komersil, dagang dan Ekonomi
even Dalam Indikator Dagang, komersil dan ekonomis akan dilihat dari jumlah sponsor, jumlah penonton, Seberapa banyak Stasiun Televisi yang membeli hak siar, dan tentu juga dilihat dari strategi – strategi bisnis yang digunakan oleh Proliga. Proliga 2012 sebenarnya dapat dijadikan sebuah pembaharuan dalam event Proliga dengan sponsor utama yang baru, setelah 10 tahun Proliga menggunakan sponsor produk rokok, maka setelah kontrak habis 10 tahun Proliga menggandeng salah satu institusi pendidikan di Indonesia untuk menjadi sponsor. Perubahan ini merupakan sebuah kemajuan besar dalam event Proliga untuk dapat mengadakan event tanpa sponsor rokok. Perubahan sponsor utama ini seharusnya dijadikan sebuah momentum untuk membangkitkan kembali dunia voli di Indonesia. Harus diakui bahwa popularitas bola voli di Indonesia mulai turun, bila dulu setiap komplek atau RT/RW memiliki lapangan dan pertandingan bola voli setiap sore maka untuk saat ini hal itu sulit untuk ditemukan. Anak – anak muda juga sudah banyak meninggalkan olahraga yang satu ini, mereka lebih tertarik kepada bola basket ataupun sepak bola, padahal di tahun 2000-an s.d 2008-an banyak kompetisi bola voli tingkat sekolah.

Menurunnya popularitas bola voli ini sebenarnya dapat di antisipasi dengan event – event Proliga dengan menggunakan segmentasi anak muda dalam event ini. Namun saya belum melihat bagaimana pihak penyelenggara menyusun sebuag strategi dalam event sekelas Proliga. Jumlah sponsor Proliga yang lebih sedikit tahun ini menandakan adanya kemunduran dalam hal industry olahraga. Tidak adanya strategi Industri Olahraga dalam event ini akhirnya berimbas pula pada jumlah penonton. Jumlah penonton yang cukup rtamai tapi tidak seramai tahun – tahun sebelumnya menandakan adanya penurunan daya saing proliga dengan event – event liga professional lainnya di Indonesia. Dampak sedikitnya sponsor dan penonton ini akhirnya berimbas juga ke siaran langsung Proliga 2012, TV ONE yang setiap tahun menayangkan setiap minggungnya, tahun ini hanya menyajikan siaran langsung pada Final Four dan Grand Final saja. Hal ini diperparah tidak adanya situs resmi yang menyajikan langsung hasil – hasil pertandingan atau peristiwa – peristiwa lainnya yang terjadi selama Proliga berlangsung, hanya komunitas Volimania saja melalui Twitter dan Situs Resminya yang menyajikan laporan Proliga, tapi pihak panitia tidak punya situs resmi.

Strategi Proliga 2012 masih sangat jauh dari sebuah liga professional yang berbasis Industri Olahraga. Penyelenggara sudah saatnya membuat sebuah konsep liga bola voli yang berbasis Industri Olahraga, buatlah segmentasi siapa ?, target market siapa ? Positioning seperti apa ? Diferensiasinya seperti apa ? Marketing Mix nya bagaimana ? Service ke para penggemar voli atau penonton seperti apa ? Branding-nya bagaimana ? dan strategi industry olahraga lainnya. Untuk tahun ini banyak para masyarakat yang menyatakan susah untuk mencari info Proliga 2012.

3.Teknologi
Indikator teknologi mengarah kepada cara untuk memperoleh mutu yang baik, mulai dari segi produk utama dalam sebuah olahraga yaitu olahraga itu sendiri, kegiatan – kegiatan pendukung lainnya yang masih dalam ruang lingkup penyelenggaran dalam cabang olahraga tersebut. Dan yang paling penting dalam indikator ini adalah peran orang – orang yang ahli dalam bidangnya, untuk tahun ini indikator teknologi juga akan melihat sisi situs resmi/penggunaan media internet dari setiap Proliga 2012 berlangsung. Produk utama dari Proliga adalah Pertandingan – pertandingan Bola Voli, secara kualitas Proliga 2012 dilihat dari segi permainan memang menunjukan kualitas yang baik bila dibandingkan tahun lalu, namun kualitas yang baik ini sangat susah diketahui oleh masyarakat luas karena susahnya masyarakat mendapatkan informasi tentang Proliga 2012. Dilihat dari kegiatan pendukung Proliga masih monoton, memang ada hiburan setiap pergantian pertandingan, namun konsep acara yang disajikan sangat monoton dari tahun ke tahun. Semuanya ini bisa menjadi sebuah indikator bahwa Proliga tahun 2012 tidak dipegang oleh orang yang berkualitas dalam pengelolaan event proliga. Dampak nyatanya dapat dilihat dari indikator komersil, dagang dan ekonomi. Dalam hal penggunaan teknologi, Proliga sangat jauh tertinggal. Seharusnya pengelola proliga mampu membuat situs resmi proliga dengan menampilakan fitur – fitur seperti Profil pemain dan club, jadwal dan hasil pertandingan, berita terkini, dan fitur – fitur lainnya yang biasanya ada dalam situs resmi event olahraga.

4.Sosial
Dalam industry olahraga tidak melulu membicarakan keuntungan yang bersifat financial, tapi keuntungan bagi masyarakat sekitar harus juga diperhatikan. Bila dilihat secara indikator social Proliga masyarakat masih belum mendapatkan sebuah keuntungan social dari event ini. Sebagai contoh event liga yang berhasil hingga ke indikator social adalah NBL/WNBL dimana mereka selalu memperhatikan kelompok masyarakat di kota yang menjadi Tuan Rumah. Mulai dari panti asuhan, rumah singgah, panti jompo, kegiatan donor darah ataupun kegiatan Car Free Day di kota yang disinggahi. Dilihat dari sisi Event itu sendiri akan memiliki sebuah value yang tinggi di mata penggemar atau masyarakat dengan melaksanakan kegiatan – kegiatan social.

Indikator social lainnya yang dapat dijadikan penilaian adalah bagaimana Proliga dapat dijadikan sebuah moment untuk memperkenalkan Bola Voli ke anak – anak muda, datang ke sekolah memberikan pelatihan walaupun hanya sebentar, atau ke kampong/RT/RW di salah satu kota yang menjadi tuan rumah seri Proliga dengan tujuan untuk memasyarakatkan kembali bola voli di Indonesia. Hal – hal seperti inilah yang seharusnya dapat dilakukan oleh pihak penyelenggara Proliga untuk menjemput bola kepada masyarakat.

5.Tujuan Penyelenggaraan Olahraga Nasional
Ada delapan hal yang harus diperhatikan dalam indikator ini antara lain ;
a.Demokratis, tidak diskriminatif, dan menjunjung tinggi nilai keagamaan, nilai budaya, dan kemajemukan bangsa.
b.Keadilan sosial dan kemanusian yang adil dan beradab
c.Sportivitas dan menjunjung tinggi nilai etika dan estetika
d.Pembudayaan dan keterbukaan.
e.Pengembangan kebiasaan hidup sehat dan aktif bagi masyarakat.
f.Pemberdayaan peran serta masyarakat.
g.Keselamatan dan keamanan
h.

Keutuhan jasmani dan rohani.

Dari delapan point ini hanya point “ Pemberdayaan peran serta masyarakat “ yang belum optimal dilakukan oleh Proliga 2012, pemberdayaan masyarakay dapat dilakukan seperti pada indikator ‘ social “ yang telah dijabarkan diatas. Dengan bergantinya sponsor dari Perusahaan Rokok ke Institusi Pendidikan merupakan perubahan yang sangat baik dilakukan oleh Penyelenggara Proliga dalam pengembangan kebiasaan hidup sehat dan aktif bagi masyarakat.

Dari lima indikator ini memang dapat dilihat hamper semuanya terdapat permasalahan dalam Proliga 2012. Dari sini seharusnya pihak penyelenggara dapat mengevaluasi Proliga 2012 untuk memantapkan merencanakan konsep Proliga 2013 dengan berbasis Industri Olahraga. Mulai lah melihat bagaimana sebuah industry olahraga tidak hanya melibatkan pihak penyelenggara dan club yang ikut saja, namun masyarakat sekitar harus pula merasakan dampaknya dari event Proliga ini. Buatlah strategi Marketing dengan melakukan riset pasar tentang konsumen Bola Voli di Indonesia, karena dengan ini akan didapatkan bagaimana profil dari para pencinta voli Indonesia. Dari segi admnistrasi buatlah regulasi dalam hal perpindahan atlet dari club satu ke club lain, sehingga permasalahan yang terjadi seperti saat ini tidak terulang. Bola voli adalah salah satu cabang olahraga di Indonesia yang memiliki potensi yang luar biasa potensinya, jadi sudah saatnya para stakeholder bola voli di Indonesia mengkonsep sebuah event sekelas Proliga dengan memaksimalkan peluang tersebut.

Maju Terus PROLIGA,, Maju terus VOLI INDONESIA
Salam Olahraga !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Penulis ; Joko Purnomo, SAB

1 komentar: