Jumat, 17 September 2010

Membangun Olahraga Indonesia Melalui Corporate Social Responsibility


Tidak dipungkuri lagi dalam membangun olahraga Indonesia diperlukan kerjasama dari semua pihak baik pemerintah, pihak swasta dan masyarakat. Perkembangan olahraga Indonesia semakin tahun menunjukan penurunan setelah krisis multidimensional melanda Indonesia pada tahun 1998, apalagi setelah pada tahun 2008 terjadi krisis financial global yang menimbulkan dampak bagi perekonomian Indonesia. Di tengah krisis yang melanda Indonesia ini, bidang olahraga haruslah terus berprestasi demi mengharumkan nama bangsa. Kemandirian suatu olahraga merupakan keharusan yang harus banar – benar diwujudkan dalam sistem keolahragaan Indonesia. Dan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan kemandirian olahraga adalah dengan membangun industri olahraga di Indonesia.

Seperti yang pernah dikatakan oleh Presiden Soekarno dalam amanatnya yang disampaikan dalam Revolusi keolahragaan pada tanggal 9 April 1961 di Sasana Gembira, Bandung, menegaskan bahwa persoalan olahraga sangat sederhana karena berpusat pada manusia. Jika kita dapat memberikan kelengkapan yang diperlukan manusia olahragawan untuk mencapai prestasi tinggi, maka terjawablah semua problematika keolahragaan dan persoalan prestasi (Isworo Laksmi dan Handayani ; 88 ; 2008). Kelengkapan yang dibutuhkan adalah pembangunan fisik, pembinaan tehnik yang tepat, pembinaan mental yang kuat dan kematangan juara. Selain itu untuk menciptakan prestasi diperlukan l;atihan dan perlombaan yang diikuti sebanyak mungkin peserta yang dilakukan secara kontinyu dan diperlukan penelusuran bakat yang membutuhkan ahli yang benar – benar mengetahui siapa peserta yang dapat menjadi manusia olahragawan.

Dalam menyediakan semua kelengkapan yang dibutuhkan serta pelatihan dan pertandingan yang kontinyu yang dilakukan pata atlet serta pencarian bibit diperlukan dana yang cukup besar. Permasalahan dana ini merupakan permasalahan klasik yang sering terjadi pada dunia olahraga Indonesia. Dengan permasalahan ini semua insan olahraga mencari jalan keluarnya untuk menyelesaikan permasalahan dana, salah satu caranya adalah dengan membangun konsep industri olahraga, Dengan adanya industri olahraga diharapkan olahraga Indonesia tidak tergantung dengan pemerintah mengenai permasalahan dana. Ketika olahraga dijadikan sebuah industri, maka semua eleman masyarakat memilki peran yang sangat penting. Industri olahraga di Indonesia memang masih jauh dari harapan, namun tidak salahnya bila sekarang kita tata industri olahraga Indonesia untuk mewujudkan kemandirian olahraga di Indonesia.

Salah satu yang berperan dalam industri olahraga adalah perusahaan yang ada di Indonesia. Kita dapat lihat bagaimana perusahaan menggunakan uangnya untuk melakukan pembinaan olahraga seperti PT Djarum yang membina olahraga bulutangkis, atau bagaimana PT Sampoerna dengan Sampoerna hijaunya mengadakan Athlete Camp bagi para atlet bola voli Indonesia yang tujuannya adalah untuk memberikan pembekalan atlit kepada media dan masih banyak lagi perusahaan – perusahaan besar yang mulai peduli dengan olahraga Indonesia dengan menjadikannya sebagai Industri Olahraga.

Tidak dapat dipungkuri bahwa peran perusahaan swasta semakin besar di era globalisasi, sehingga dalam kehidupan demokrasi modern dimana pemerintah bukan lagi aktor tunggal sebagai agen pembaharuan peran perusahaan tidak lagi dipungkuri, kemajuan olahraga pada saat ini merupakan salah satu tolok ukur dalam kemajuan suatu bangsa. Oleh sebab itu, peran perusahaan dalam membangun industri olahraga sangat penting kedudukannya. Salah satu penggerak perusahaan untuk menciptakan industri olahraga selain menjadi sponsor kegiatan olahraga adalah dengan mengalokasikan dana perusahaan untuk pembinaan cabang olahraga dan pembangunan sarana dan prasarana olahraga serta kelengkapan – kelengkapan yang dibutuhkan seperti yang diamanatkan oleh Presiden Soekarno yang kemudiuan merupakan cikal bakal dari kegiatan industri olahraga.

Salah satu program perusahaan yang menjadi cikal bakal dari industri olahraga adalah program Corporate Social Responsibility (CSR), walaupun tidak sebesar pendidikan, lingkungan, dan kesehatan namun program CSR ini sudah mulai menyentuh bidang olahraga yang nantinya akan berperan dalam industri olahraga yang akhirnya akan mewujudkan kemandirian olahraga di Indonesia. Kita dapat melihat di layar televisi bagaimana iklan PT Djarum dengan Djarum Bakti Olahraga untuk Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang mempunyai program CSR. Oleh karena itu dalam manajeman bisnis yang mengembangkan CSR, entitas bisnis dituntut secara sukarela untuk selalu mengitegrasikan kepeduliannya terhadap masalah sosial yang di dalamnya terdapat bidang olahraga ke dalam kegiatan usaha mereka dan juga ke dalam cara – cara perusahaan berinteraksi dengan stakeholder perusahaan.

PT Djarum Kudus dengan program Djarum Bakti Olahraga telah melakukan banyak hal dalam memajukan olahraga Indonesia. PT Djarum memiliki andil yang besar dalam pembangunan industri olahraga di Indonesia. Dengan program CSR-nya PT Djarum menjadi sponsor dari liga Djarum Indonesia dengan mengeluarakan dana sebesar 35 Miliar pada tahun 2008. Selain di sepakbola PT Djarum dengan PB Djarumnya telah berhasil mengirim atlitnya ke ajang internasional serta pembangunan Gelanggang Olahraga Bhakti Djarum yang menghabiskan dana sebesar Rp 30 Miliar merupakan salah satu wujud peran CSR dalam membangun industri olahraga untuk mewujudkan kemandirian di Indonesia.

Sangat terlihat jelas bahwa industri olahraga pada era seperti ini harus terus dikembangkan dengan pola kemitraan perusahaan melalui program CSR yang pada tahun 2004 telah dikeluarkan Undang – undangnya. Dengan CSR yang dilakukan oleh perusahaan – perusahaan di Indonesias di bidang olahraga, maka di masa yang akan datang akan tumbuh industri – industri olahraga lainnya yang dapat mewujudkan kemandirian olahraga di Indonesia.

by : Joko Purnomo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar