Jumat, 17 September 2010

Sports Management with Better Education in collaborates to the Indonesia Sport Industry Penetrated the World Market


Masalah dan berita mengenai olahraga telah menjadi pembicaraan umum di sekitar kita. Dari kondisi global, dimana mungkin ada dampak tertentu kepada industri olahraga berhubungan dengan krisis ekonomi global. Banyak industri normalnya memiliki hubungan pemasaran yang kuat dengan berbagai merek olahraga, produk dan industri seperti club sepakbola, Wimbledon atau Olimpiade bisa mengurangi anggaran mereka pada masa resesi ini. Di sisi lain Indonesia sebagai negara yang memiliki masyarakat berpendidikan rendah namun memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap prestasi olahraga nasional kita. Dari sekian jumlah populasi di Indonesia mungkin hanya ada sedikit yang benar – benar peduli mengenai perkembangan industri olahraga dari pada hanya mempertimbangkan keuntungan jangaka pendek. Bagaimanapun, mendekati 230 juta dari populasi Indonesia selalu meyaksikan atau ingin menjadi bagian dari acara besar olahraga yang menggambarkan kebanggaan, identitas dan fanatik bangsa kita.

Banyak perusahaan menggunakan ini, untuk menjadi sebuah industri dan mungkin latar belakang pemasarannya. Sayangnya, kondisi yang menguntungkan ini tidak bertahan lama. Banyak tekanan jangka pendek dari kontrak yang dibuat memperlambat kesinambungan industri olahraga itu sendiri. Paradigma ini akan merubah cara penganggaran untuk pemasaran sebelumnya yang mungkin membunuh atau hanya merusak dengan komersialisasi daripada pengembangan prestasi olahraga nasional kita sebagai tujuannya.

Mungkin MAsih ada beberapa pemikiran apabila kita melihat industri olahraga kita sendiri, beberapa perusahaan rokok memiliki pendekatan irasional dengan berinvestasi pada industri olahraga. Kabar mengatakan bahwa 80% dari anggaran untuk pemasaran digunakan untuk mendukung industri olahraga karena pemilik perusahaan mencintai olahraga tertentu sebagai sesuatu yang penting. Akan tetapi dari aspek gambaran bisnis, ini bisa mengacu kepada pendekatan rasional dimana investasi yang memungkinkan sangat menentukan merek produk yang bersejarah atau mereposisi tanggung jawab sosial perusahaan dimana itu lebih berguna bagi masyarakat secara luas. Bagaimanapun, melalui Kebijakan Menteri Keungan pada tahun 2008 yang memperketat perpajakan bagi industri rokok dapat mempengaruhi anggaran perusahaan yang mampu menyebabkan turunya pontensial ventira yang mengacu pada industri olahraga sebagai sesuatu yang penting. Terlebih lagi berdasarkan kasus “ A – Mild “ milik Sampoerna yang menarik kontrak mereka dengan IBL berdasarkan kebijakan sang pemilik mereka ( Phillip Morris) untuk mereposisi bisnis inti mereka dengan rencana bisnis (kebanyakan, seperti petualangan olahraga dan olahraga ekstrim). Sebagai contoh lain. Seperti Bentoel Rajawali yang di akusisi oleh British Americcan Tobacco bisa memungkinkan mengacu kepada strategi mereka untuk mengubah startegi pemasaran mereka, yang awalnya melalui lub sepak bola “ Arema Malang kea kun lain.

Dikarenakan serangan teroris pada J.W Marriot dan Ritz Carlton tahun lalu, mungkin mengacu kepada penggagalan kedatangan Manchester United di Indonesia. Dengan pengalaman tersebut menempatkan kita kepada masalah serius untuk mengatur industri olaharag nasional kita dan acara olahraga internasionaluntuk menjadi lebih baik terutama kepercayaan kepada pihak sponsor.
Banyak masalah kritis yang telah diliterasi oleh pendapat – pendapat melalui media massa seperti Koran olahraga, blog, jejaring sosial yang kebanyakan mendiskusikan potensi olahraga nasional kita. Sayangnya, hanya ada beberapa yang benar – benar peduli atau empati bagaimana kita membuat perubahan , perencanaan, dan pengelolaan olahraga kita berdasarkan prestasi olahraga nasional. Kecenderungan orang – orang untuk melihat atau mengetahui olahraga sebagai industri yang tidak pasti bisa memberikan dampak kepada pendapatan per kapita nasional dan efek pengganda kepada produk domestic bruto melalui produk olahraga nasional dan produk yang mungkin gagal untuk dilaksanakan atau kemampuan pengelolaan yang buruk dari praktisi, terutama untuk mengembangkan olahraga secara keseluruhan. Selanjunya masyarakat kita seharusnya mengerti bagaimana ini bisa menjadi prospek yang mungkin memberikan solusi untuk menjawab masalah pengangguran. Masyarakat perlu di didik agar mengerti potensial dari olahraga sebagai lapangan pekerjaan baru yang mungkin mengacu kepada perkembangan dari prestasi olahraga nasional iyi sendiri.

Sekarang ini, dengan kesadaran dari pemerintah dan substansi sosial dari pendidikan akan terus berkembang. Melalui program pendidikan yang inovatif kita mampu membidik masyarakat kita dengan pengetahuan, pemikiran dan norma yang lebih baik. Dlam hubungan antara latara belakang akademis, semangat olahraga dan kebanggaan nasional seharusnya mampu bertidak melalui tindakan kongkrit untuk mengembangkan pendidikan formal yang berfokus kepada manajemen olahraga.

BY : Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar